Hindari Bullying, SMPN 4 Kota Cirebon Gelar Deklarasi

0
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – SMP Negeri 4 Kota Cirebon menggelar deklarasi untuk anti perundungan di Sekolah setempat Jl. Pemuda, Kota Cirebon, Rabu (8/2).

Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, Ikin Sahrikin mengatakan dukungan tersebut ditandai dengan menandatangani spanduk anti perundungan. Sekolah menyatakan bahwa melarang bullying.

“Deklarasi anti perundungan adalah salah satu program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka,” kata Ikin.

Disampaikan Ikin, SMPN 4 Kota Cirebon sudah menyelesaikan P5 modul pertama dengan tema “SMPN 4 Resik tanpa Sampah Plastik” dan modul ketiga yang sedang digalakkan adalah mengangkat Kebudayaan, Keagamaan, Olahraga, Adiwiyata dan sekolah ramah segala macamnya. Sedangkan deklarasi anti perundungan merupakan modul kedua P5.

“Saya selalu memantau kegiatan siswa maupun guru di sekolah. Jika ada yang di ejek atau di bully, kita atau para guru maupun guru BK siap memberikan nasehat maupun arahan. Alhamdulillah di sekolah tidak ada yang melakukan bullying karena kami selalu mengedukasi bahwa bullying dilarang,” ungkapnya.

Menurut Ikin, bullying dilarang karena membuat siswa down atau trauma. Pelan-pelan para guru melakukan pendekatan dengan baik kepada siswa dan menganggap siswa sebagai anak sendiri hingga benar-benar bisa diajak kerja sama agar melakukan konsultasi jika mendapatkan tekanan dari teman siswanya.

“Namanya juga anak, hanya sebatas becandaan masih wajar. Tidak ada perundungan, kami melarang itu dan jangan sampai hal itu terjadi. Saya selaku kepala sekolah juga melakukan pendekatan kepada anak-anak dengan bermain futsal bersama, menyapa dan lain sebagainya agar anak dekat dengan kita,” ujarnya.

Menurutnya, P5 yang merupakan pembentukan karakter, pihak SMPN 4 merasa bertanggung jawab kepada semua warga sekolah, tidak hanya mementingkan diri sendiri.

Baca Juga  Miliki Sistem Kearsipan Terbaik, Disdik Kota Cirebon Raih Penghargaan

“Harus saling komunikasi. Saya maupun guru yang lain harus melayani anak, namun anak juga tidak hanya dididik karakter saja, agama dengan literasi membaca Al Qur’an dan lain sebagainya juga siswa lakukan,” kata Ikin.

Sementara Koordinator Wakil Kepala SMPN 4 Kota Cirebon, Rodianah menyebutkan, program anti perundungan di sekolah ini sudah dari beberapa tahun lalu bekerja sama dengan dinas terkait dengan memberikan edukasi tentang anti bullying. Namun, minggu lalu dilakukan penandatanganan anti perundungan baik guru maupun siswa.

“Kita menerapkan kepada anak-anak tentang larangan bullying. Salah satu mengantisipasi perundungan si anak kita isi dengan iman dan takwa dengan tadarusan pagi, sholat dhuha, duhur, jumatan, salam sapa juga dilakukan dan lain sebagainya dengan harapan jauh dari perundungan,” pungkasnya. (Cepy) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *