Momentum Waisak, Umat Budha di Cirebon Minta Kembalikan Vihara

0
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM,Cirebon – Vihara Dewi Welas Asih Cirebon.
Pada Waisak Tahun Ini mengusung Thema MEMPERKOKOH MORAL, MEMBANGUN KEDAMAIAN BANGSA

“Melalui Pesan ini, umat Buddha agar meneladani Ajaran paling mendasar yaitu Moral,” kata Richard D. Pekasa
Seketaris Yayasan Buddha MettaRichard D. Pekasa, Seketaris Yayasan Buddha Metta, Jumat (3/6/23).

Menurutnya, kedamaian merupakan pilar penting guna kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di tengah masyarakat yang heterogen diperlukan kesadaran kolektif yg menuntun tercipta nya kerukunan dan Persatuan.

“Waisak Kali ini terasa sangat istimewa dimana kehadiran Bhikkhu Thudong telah menunjukan wajah Asli bangsa Indonesia yang penuh keterbukaan, keramahan, toleransi, suka menolong,” ungkapnya.

Rangkaian Waisak di Kota Cirebon di Isi dengan Sangha Dana, Pendalamanan Dharma, Bakti Sosial dan Bersih Vihara

Namun masih ada hal yang masih Mengganjal bagi Umat Buddha Cirebon,

Vihara Vihara Di Cirebon, yang merupakan Warisan Budaya dan telah lama berdiri jauh sebelum Indonesia Merdeka . Misalnya Vihara Dewi Welas Asih yang berdiri Sejak 1595 atau Kelenteng Talang berdiri 1450

“Selama ini Vihara tersebut menjadi tempat Pelestarian Tradisi dan Budaya, juga wadah Toleransi dimana Ibu Sinta Nuriah dan Komunitas Lintas Iman sering berkunjung dan Berdiskusi .
Selain itu juga menjadi destinasi Wisata Religi bagi Umat Budha,” tandasnya.

Acara Cap Go Me yang di adakan Seluruh Vihara menjadi Ikon Toleransi Cirebon, dimana di meriahkan oleh puluhan ribu masyarakat Cirebon dan Sekitar nya

Sertifikat atas nama Yayasan Buddha Metta telah di ambil paksa di masa Orde baru, Yaitu
Sertifikat Vihara Dewi Welas Asih
Sertifikat Vihara Pemancar Keselamatan
Sertifikat Vihara Budi Asih
Sertifikat Kelenteng Talang
Sertifikat Mes Guru Talang

Baca Juga  Puluhan Kepala Sekolah Dilantik, Begini Pesan Kadisdik Kota Cirebon

Upaya yang telah di lakukan
Audiensi dan Permohonan status tanah ke BPN Kota dan Kanwil Jabar
Audiensi dan Permohonan Pengembalian ke Direktorat Jendral Kekayaan Negara Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara. Kanwil Jabar
Konsultasi ke Bp Agung Laksono
Konsultasi ke Bp Dave Akbarsyah Fikarno
Konsultasi ke Ibu Rieke Dyah Pitaloka
Konsultasi ke Sultan Kanoman Saladin
Konsultasi ke DPRD Kota Cirebon.

“Dari DJKN Kanwil Jabar telah mengadakan Peninjauan lokasi dan Konsultasi,” ujarnya.

Persyaratan DJKN telah di penuhi oleh Yayasan Buddha Metta, namun belum ada kemajuan dalam Upaya Pengembalian Vihara

Padahal Wacana Pemerintah tentang Sertifikat Rumah Ibadah sudah sering di gaungkan.

“Berbagai Upaya telah kami tempuh namun blm membuahkan hasil,” ucapnya.

Bisa di Analogikan misalkan Gereja Santo Yusuf di ambil negara tentu nya akan melukai hati Umat Katholik,

Atau misalkan Masjid Agung Sang Cipta Rasa di ambil pemerintah tentu nya melukai hati Umat Muslim

“Kami Berharap adanya keadilan bagi Umat Buddha di Cirebon dimana Hak Azasi untuk Pengembalian Vihara dapat segera terlaksana,” pungkasnya. (Cepy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *