Prabu Diaz Terima Penghargaan Sebagai Tokoh Toleransi Internasional

0
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Bertepatan dengan hari kemerdekaan RI ke- 78yang berlangsung di stadion Madya, Kota Cirebon, Prabu Diaz, selaku Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Nuswantara Prabu Diaz mendapat penghargaan sebagai Penggerak Toleransi Internasional Thu Dong, Kamis (17/8/23).

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Walikota Cirebon H Nashrudin Azis disaksikan unsur Forkopimda, pejabat Pemkot Cirebon , peserta upacara dan para tamu undangan yang mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi.

“Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Kota Cirebon, sebagai bentuk keberhasilan toleransi beragama di masyarakat. Berbagai multi etnis hidup rukun damai dan berniaga di Cirebon,” kata Prabu Diaz usai acara.

Keberhasilan toleransi beragama tersebut, masih kata Prabu Diaz, dibuktikan dengan keberhasil mengelar Thu Dong yang diikuti oleh 32 biksu

“Yang melakukan ritual perjalanan kaki dari Thailand menuju Indonesia dengan finish di Candi Borobudur, beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Kepada para awak media, ia pun tak menyangka akan mendapatkan penghargaan tersebut.

“Jujur saya tidak menyangka mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Cirebon sebagai penggerak toleransi yang telah sukses membawa 32 biksu melewati 4 negara dengan jarak sekitar 3000 KM tersebut ,” paparnya.

Dijelaskannya, pihaknya memberikan contoh untuk menjaga marwah leluhur dan bukti sejarah pentingnya menjaga toleransi beragama dan perdamaian umat.

“Kita semua bersaudara walaupun tidak seiman. Berdiri kesultanan Islam di Cirebon buminya para wali sebagai pusat pengembangan Islam. Sebagai bukti tolerasi beragama sudah terjalin sejak lama,” ungkapnya

Prabu Diaz mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk generasi muda, untuk dapat menjaga tolerasi umat beraga. Dengan begitu, akan terwujud Indonesia menjadi negara kuat, adil dan makmur.

“Saling menghormati menjadi salah satu pondasi membangun negeri ini. Kemerdekaan Indonesia memasuki usia 78. Para pejuang tidak mengenal suku, agama dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Sudah seharusnya, generasi muda tetap menjaga keharmonisan umat beragama,” pungkasnya. (Cepy)

Baca Juga  Jangan Klik Link Ini, KAI Ingatkan Penipuan Berkedok Promo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *