KSOP Cirebon Prediksi Lonjakan Logistik, Begini Penjelasannya
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Cirebon menggelar Fokus Group Discussion (FGD) bertagline “Ngobeng Bareng” Pelabuhan Cirebon mendukung Rebana Metropolitan di salah satu hotel di kawasan Jl. Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (26/9/24).
Pada kesempatan tersebut, Chaerul Awaluddin, M.M.Tr., Kepala Kantor KSOP Cirebon meyakini Pelabuhan Cirebon akan mengalami lonjakan logistik.
“Pelabuhan Cirebon diprediksi akan mengalami lonjakan logistik dengan adanya tol Cisumdawu,” kata Chaerul.
Selain itu, faktor lainnya yang akan mempengaruhi kenaikan logistik tersebut ialah dengan hadirnya Bandara Kertajati Majalengka dan dioperasikannya Pelabuhan Patimban.
Maka dari itu, lanjutnya, potensi tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan kolaborasi unsur pemerintahan, BUMN.
“Untuk bersama-sama meningkatkan fasilitas yang ada di Pelabuhan Cirebon,” tandasnya.
Pihaknyapun mengaku optimis, karena kesemuanya didukung dengan hadirnya infrastruktur yang semakin maju dan dirasakan manfaatnya.
“Seperti perjalanan Bandung- Cirebon melalui Cisumdawu hanya 1,5 jam saja,” ungkapnya.
Ia menegaskan, unsur pendukung peningkatan sarana prasarana tersebut sangat membantu pada peningkatan pergerakan logistik.
“Kami juga memiliki harapan dunia industri di Bandung, Majalengka juga Tasikmalaya dan daerah lainnya di Jabar ini bisa melakukan kegiatan melalui Pelabuhan Cirebon,” paparnya.
Sementara itu, Capt Supardi, MMar MSc, General Manager PT Pelindo Regional 2 Cirebon perlu dukungan penataan Pelabuhan.
“Seperti kondisi sekarang, banyak dermaga sudah berumur dan perlu rekonstruksi,” ucapnya.
Selain itu, bagaimana pelabuhan dapat memiliki kedalaman yang cukup.
“Sekarang LWS hanya 5 meter, kapal yang bisa masuk dengan aman sangat terbatas. Untuk kapal dengan LWS 6 sampai 8 meter, otomatis tidak bisa masuk ke Pelabuhan Cirebon,” sebutnya.
Sebagai pelabuhan pengumpan, imbuhnya, kedalaman harus 6-7 meter. Sehingga logistik bisa diangkut sampai 6 ribu ton. Tetapi sekarang ini masih 3 ribu ton.
“Keberadaan infrastruktur jalan tol sangat signifikan dampaknya terhadap pergerakan logistik,” pungkasnya. (Cepy)