Hajat Sabumi, Cara Desa Pakapasan Hilir Ngamumule Adat Budaya

0
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Dalam rangka Ngamumule atau melestarikan adat budaya, Desa Pakapasan Hilir menggelar prosesi adat Hajat Sabumi di Desa setempat, Jumat (12/7/24).

Tradisi Hajat Sabumi dilaksanakan setiap bulan Muharram khususnya Hajat Sabumi kini hampir punah.

Hajat Sabumi atau daerah lain menyebut nya babarit merupakan tradisi Sunda, dengan melaksanakan doa bersama di Aula Balai Desa rangka dalam memperingati tahun baru Islam.

Kasi Pelayanan Desa Pakapasan Hilir,  Idik Juhaedik menjelaskan kepada Cirebon Warta, bahwa Hajat Sabumi dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil bumi pada khususnya. Masih banyak warga masyarakat di desa yang terus melestarikan tradisi ini. Salah satunya di Desa Pakapasan Hilir Kecamatan Hantara Kabupaten Kuningan menggelar tradisi budaya Hajat Sabumi.

Gelaran tersebut bertepatan dengan memperingati Tahun Baru Hijriyah 1446. Bertema “Ngamumule Adat Budaya, Nanjeurkeun Komara Agama. Kujalan Hajat Sabumi, Bukti Rasa Sukur Ngajauhkeun Tina Sifat Kufur”.

Suhirman, salah seorang tokoh masyarakat desa Pakapasan Hilir mengatakan, tradisi budaya Hajat Sabumi atau Babarit ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan Muharram dan itu rutin laksanakan secara turun menurun dari sesepuh terdahulu.

Menurutnya keunikan tradisi ini yaitu, Babarit memuat dua perayaan sekaligus.

Antara lain memperingati tahun baru Islam (mapag taun) dan selamatan hasil bumi (sedekah bumi) dari hasil pertanian masyarakat.

“Jadi, prosesi ini diadakan untuk sedekah bumi sekaligus memperingati tahun baru Islam,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan Hajat Sabumi ini ada dua kegiatan, pertama di waktu pagi jam 7.00 WIB dilaksanakan Ritual ( Tawasulan, doa dan pemotongan hewan kambing).

Sedangkan untuk disiang harinya jam 13.00 WIB dilaksanakan pembacaan Maulid Nabi, pembacaan Tilawah Al-Quran, Sambutan Kepala Desa, Sambutan Camat, Siraman Rohani, doa Bersama , pembagian Daging ke masyarakat dan pemasangan Sawen (ciri) di perbatasan desa atau tempat khusus.

Baca Juga  Momen Idul Adha 1445 Hijriah, Desa Pakapasan Hilir Pertahankan Budaya Islam dan Semangat Gotong

Kepala Desa Pakapasan Hilir, Yaya Mulyadi dalam sambutannya mengatakan, dengan digelarnya Hajat Sabumi ini, pihaknya berharap masyarakat tetap bergotong royong melestarikan tradisi budaya leluhur yang ada, serta mengajak untuk bersama-sama membangun Desa diberbagai bidang.

“Tak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat Desa Pakapasan Hilir yang sudah menyisihkan sebagian hartanya dari hasil pertanian,” ungkapnya.

Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat memelihara budaya para pendiri desa terdahulu yang pandai bersyukur atas karunia Allah SWT.

“Semoga amal baik bapak/ibu dibalas oleh Allah SWT, ” harapnya.

Lebih lanjut disampaikan, Hajat Sabumi selain ungkapan rasa syukur kita, juga bertepatan pula Memperingati tahun baru islam 1446 Hijriyah.

“Dimana kata ulama ada momen istimewa yaitu 10 Muharram. Semoga kita semua mendapatkan maghfirah nya Allah SW,.” tambahnya.

Sementara itu, Camat Hantara, Rio Cahyadi, mengapresiasi pihak Pemdes Pakapasan Hilir dan seluruh masyarakat yang sudah mempertahankan, melestarikan budaya babarit/Hajat Sabumi.

“Harus kita pertahankan. Hajat Sabumi ini juga salah satu wujud bersyukur kita kepada Allah SWT, mudah-mudahan kita semua mendapatkan keberkahan, Ridho nya Allah SWT dan masyarakat Desa Pakapasan Hilir lebih maju, ” ucapnya.

Untuk diketahui, Desa ini memiliki Luas desa : 144,974 Ha, Jumlah penduduk : 840 dengan rincian Laki-laki: 447, Perempuan: 393 dengan jumlah KK : 301 yang terbagi dua Dusun, yakni, Dusun Mulyarasa dan Dusun Mulyasari. (Decky)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *