Festival Ramadhan Disbudpar Kota Cirebon 2025 Dibuka Walikota Cirebon

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Festival Ramadhan Cirebon 2025 secara resmi dibuka langsung Walikota Cirebon Effendi Edo di kantor Disbudpar Kota Cirebon, Jl. Brigjen Dharsono (bypass), Kota Cirebon, Sabtu (8/3/25).
Dari festival tersebut, Walikota Cirebon berharap dapat meningkatkan keguyuban masyarakat Kota Cirebon terutama menghadapi bulan suci Ramadhan 1446 H.
“Terdapat bazar UMKM kami berharap dapat berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan usaha UMKM di Kota Cirebon,” kata Walikota Cirebon.
Harapan lainnya, masih kata Effendi Edo, Kota Cirebon dapat memiliki karakter tersendiri.
“Sehingga ketika memasuki Kota Cirebon, akan memberikan kesan berbeda kepada wisatawan baik lokal maupun internasional,” ucapnya.
Sementara itu, Kadisbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan gelaran tersebut berlangsung dari tanggal 8 hingga 23 Maret 2025.
Acara dimeriahkan dengan Bazar Takjil, festival obrog antar RW se-Kota cirebon, Hijab Fashion Ramadhan antar TK/Paud se Kota Cirebon dan Performing Art dengan memperebutkan Piala Walikota Cirebon dan Wakil Walikota Cirebon dengan total hadiah 16 juta rupiah.
Acara tersebut tampak dihadiri Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar, Dandim 0614/Kota Cirebon, Letkol Inf Saputra Hakki, Vice Presiden KAI Daop 3 Cirebon, Mohamad Arie Fathurrochman, kesultanan Cirebon, para kepala OPD, para pelaku usaha pariwisata, budayawan dan tamu undangan lainnya.
Dikatakannya, Festival Ramadhan Cirebon 2025 merupakan sebuah komitmen Pemkot Cirebon melalui Disbudpar Kota Cirebon dalam pencanangan kalender event Festival 2025.
“Kita perlu melaunching kalender even, karena ini bentuk komitmen baik dari kami dinas maupun pimpinan Walikota dan Wakil Walikota Cirebon dalam mendukung bahwa 2025 itu menjadi awal pencanangan festival di Kota Cirebon yang nanti akan berlanjut setiap tahun,” kata Agus usai acara.
Agus menyebutkan sedikitnya 5 event festival telah dan akan digelar pihaknya. Diantaranya, festival perayaan Imlek dan Cap Go meh, festival topeng, festival pekan kebudayaan, museum rekor Muri untuk lukis kaca dan Indonesia model fashion trend, festival kuliner rempah ditutup dengan festival Pesisiran. (Cepy)