Kinerja Sektor Jasa Keuangan di Ciayumajakuning Terjaga dan Tumbuh Positif

0
oplus_0

oplus_0

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menilai stabilitas sektor jasa keuangan Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning) per Triwulan IV Tahun 2024 dalam kondisi terjaga.

Demikian disampaikan Agus Muntholib, Kepala OJK Cirebon saat acara Peringatan Nuzulul Qur’an dan Bancakan bersama Media di kantor setempat, Jl. Dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Senin (17/3/25).

 

Sektor Perbankan (Bank Perekonomian Rakyat/BPR)

Kinerja 18 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning) pada Desember 2024 mengalami kontraksi secara yoy yang tercermin dari beberapa indikator.

 

Kredit BPR kontraksi 3,23 persen yoy menjadi Rp2 triliun sejalan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,53 persen yoy menjadi Rp2,19 triliun dan 4,79 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun.

 

Hal ini disebabkan strategi dalam penyaluran kredit dan penghimpunan dana sangat dipengaruhi kondisi ekonomi serta segmen pasar dari BPR di wilayah Ciayumajakuning didominasi sektor perorangan dengan jenis kredit konsumtif maupun modal kerja.

 

Permodalan BPR yang tercermin dalam Capital Adequacy Ratio (CAR) masih terjaga cukup baik, namun mengalami sedikit kontraksi sebesar 12,68 persen yoy menjadi 31,18 persen.

 

Dari sisi kualitas kredit yang dicerminkan rasio Non Performing Loan (NPL) gross, per Desember 2024 terjadi sedikit peningkatan sebesar 4,04 persen yoy menjadi 20,46 persen yang diakibatkan berakhirnya kebijakan stimulus restrukturisasi COVID-19.

 

Secara sektoral, terdapat tiga sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran Kredit BPR di Ciayumajakuning yaitu sektor Bukan Lapangan Usaha-Lainnya sebesar 46,44 persen atau Rp1,008 triliun; sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 34,88 persen atau Rp757,67 miliar; serta sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar 4,43 persen atau Rp96,20 miliar.

Secara regional, porsi penyaluran Kredit BPR di Ciayumajakuning terhadap penyaluran kredit BPR di Jawa Barat per Desember 2024 sebesar 15,93 persen, DPK yang dihimpun BPR di Ciayumajakuning sebesar 17,13 persen dibandingkan DPK yang dihimpun BPR di Jawa Barat, dan porsi aset BPR di Ciayumajakuning sebesar 15,16 persen dibanding aset BPR di Jawa Barat.

 

OJK Cirebon terus mendorong BPR di Ciayumajakuning untuk menguatkan peran intermediasi melalui peningkatan pembiayaan kepada Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sesuai inisiatif program Roadmap Pengembangan dan Penguatan BPR dan BPRS 2024-2027 (RP2B).

 

Sektor Perbankan (Kantor Cabang Bank Umum dan Bank Umum Syariah)

Per Desember 2024, kinerja 29 Kantor Cabang (KC) Bank Umum di Wilayah Kantor OJK Cirebon mengalami apresiasi pertumbuhan secara yoy yang tercermin dari beberapa indikator.

 

Kredit yang disalurkan meningkat 5,72 persen yoy menjadi Rp54,22 triliun sejalan dengan Aset dan DPK yang masing-masing meningkat sebesar 7,12 persen yoy menjadi Rp56,39 triliun dan 4,25 persen yoy menjadi Rp43,07 triliun.

 

Dengan meningkatnya penyaluran kredit dan penghimpunan DPK, laba tahun berjalan mengalami apresiasi yang cukup baik sebesar 9,50 persen yoy menjadi Rp1,54 triliun.

Baca Juga  Kegiatan Usaha Bulion Diresmikan Presiden Prabowo, Begini Harapan OJK

 

Rasio Non Performing Loan (NPL) masih terjaga dengan adanya kontraksi sebesar 0,14 persen yoy menjadi 2,65 persen.

 

Secara regional, porsi penyaluran Kredit KC Bank Umum di Wilayah Kantor OJK Cirebon terhadap penyaluran kredit Bank Umum di Jawa Barat per Desember 2024 sebesar 8,66 persen; DPK yang dihimpun KC Bank Umum di Wilayah Kantor OJK Cirebon sebesar 6,28 persen dibandingkan DPK yang dihimpun Bank Umum di Jawa Barat; serta porsi aset KC Bank Umum di Wilayah Kantor OJK Cirebon sebesar 7,11 persen dibanding aset Bank Umum di Jawa Barat.

Per Desember 2024, kinerja 5 Kantor Cabang (KC) Bank Umum Syariah di Wilayah Kantor OJK Cirebon mengalami apresiasi pertumbuhan yang cukup baik secara yoy yang tercermin dari beberapa indikator.

 

Kredit yang disalurkan meningkat 17,50 persen yoy menjadi Rp4,33 triliun sejalan dengan Aset dan DPK yang masing-masing meningkat sebesar 19,51 persen yoy menjadi Rp4,92 triliun dan 19,79 persen yoy menjadi Rp4,57 triliun.

 

Dengan meningkatnya penyaluran kredit dan penghimpunan DPK, laba tahun berjalan mengalami apresiasi yang cukup baik sebesar 21,45 persen yoy menjadi Rp226,66 miliar. Rasio Non Performing Loan (NPL) masih terjaga dengan adanya kontraksi sebesar 0,14 persen yoy menjadi 1,77 persen.

 

Secara regional, porsi penyaluran Kredit KC Bank Umum Syariah di Wilayah Kantor OJK Cirebon terhadap penyaluran kredit Bank Umum Syariah di Jawa Barat per Desember 2024 sebesar 9,45 persen; DPK yang dihimpun KC Bank Umum Syariah di Wilayah Kantor OJK Cirebon sebesar 8,16 persen dibandingkan DPK yang dihimpun Bank Umum Syariah di Jawa Barat; serta porsi aset KC Bank Umum Syariah di Wilayah Kantor OJK Cirebon sebesar 7,84 persen dibanding aset Bank Umum Syariah di Jawa Barat.

 

Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB)

Terdapat 8 Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S) dan 2 Perusahaan Pergadaian yang termasuk IKNB dan menjadi objek pengawasan OJK Cirebon.

 

Kinerja LKM di Ciayumajakuning per Desember 2024 mengalami kontraksi yang ditunjukkan dari penurunan aset sebesar 14,44 persen yoy menjadi Rp20,7 miliar, penurunan pinjaman yang disalurkan sebesar 8,11 persen yoy sebesar Rp19,3 miliar, dan penurunan DPK sebesar 2,67 persen yoy menjadi Rp13,72 miliar.

 

Sementara pada LKMS, terjadi peningkatan indikator yaitu aset meningkat sebesar 1,58 persen yoy menjadi Rp37,4 miliar sedangkan untuk DPK dan Pinjaman yang Disalurkan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 0,55 persen yoy menjadi Rp22,46 miliar dan 3,68 persen yoy menjadi Rp17,09 miliar.

 

Kinerja Perusahaan Pergadaian per Desember 2024 secara yoy mengalami kontraksi yaitu aset menurun 0,07 persen yoy menjadi Rp3,73 miliar dan pinjaman yang diberikan menurun sebesar 16,22 persen yoy menjadi Rp1,01 miliar.

 

Namun demikian, laba berjalan mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,44 perses yoy menjadi Rp182,2 juta.

Kinerja Pasar Modal

Jumlah investor pasar modal di wilayah Ciayumajakuning per Desember 2024 yang ditunjukkan oleh Single Investor Identification (SID) meningkat sebesar 8,65 persen yoy menjadi 310.145 SID. Sejalan dengan peningkatan SID, akumulasi transaksi saham tercatat mengalami peningkatan sebesar 77,76 persen yoy menjadi Rp1,82 triliun.

Baca Juga  Hadiri Studium General UGJ, OJK Cirebon Berikan Wawasan Pentingnya Strategi Ekonomi Berkelanjutan

 

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat inklusi masyarakat Ciayumajakuning di bidang Pasar Modal mengalami peningkatan dengan tingkat literasi masyarakat terhadap produk, layanan, manfaat, risiko, dan kanal-kanal investasi di Pasar Modal yang semakin meningkat.

 

Pelayanan Konsumen

Selain melakukan pengawasan, OJK Cirebon juga memberikan pelayanan konsumen melalui pemberian konsultasi Sektor Jasa Keuangan (SJK), penanganan pengaduan konsumen, dan pemberian layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

 

Selama tahun 2024, OJK Cirebon telah memberikan layanan terhadap 1,387 konsultasi dan pengaduan konsumen SJK.

 

Konsultasi yang disampaikan didominasi oleh konsultasi yang disampaikan secara langsung ke OJK Cirebon atau walk in sebesar 75,13 persen atau 1,042 layanan, dan konsultasi yang disampaikan melalui saluran telepon sebesar 10,38 persen atau 144 layanan.

 

Sementara, pengaduan konsumen yang disampaikan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) sebesar 14,49 persen atau 201 pengaduan.

 

Secara sektoral, layanan konsultasi dan pengaduan didominasi oleh bank umum sebesar 31.07 persen atau 431 layanan, diikuti pengaduan lainnya termasuk entitas ilegal sebesar 28.91 atau 401 layanan, Fintech Lending  sebesar 19.75 persen atau 274 layanan, perusahaan pembiayaan sebesar 13.99 persen atau 194 layanan dan Asuransi sebesar 3.60 persen atau 50 layanan serta terdapat konsultasi dan pengaduan industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR)  2.67 persen atau 37 layanan.

 

Pelayanan SLIK debitur selama periode tahun 2024 telah diproses OJK Cirebon sebanyak 19,228 permintaan layanan baik secara walkin atau online.

 

Program Edukasi/Literasi dan Inklusi Keuangan

Sebagai implementasi penguatan perlindungan konsumen dan penetrasi produk dan layanan akses keuangan, OJK Cirebon terus melakukan literasi dan inklusi keuangan yang masif di Ciayumajakuning. Sepanjang tahun 2024, telah dilakukan 134 kegiatan edukasi guna peningkatan literasi keuangan serta inklusi keuangan di Ciayumajakuning baik secara luring maupun daring dengan total jumlah peserta sebanyak 38.035 orang dari berbagai segmen antara lain pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, masyarakat umum, ASN, penyandang disabilitas, petani, dan peternak.

 

Kegiatan edukasi/literasi keuangan yang dijalankan di Ciayumajakuning di tahun 2024 meningkat 34% dibanding tahun 2023 sebanyak 100 kegiatan.

 

Program penguatan edukasi/literasi keuangan juga dijalankan melalui program Duta Literasi Keuangan yang melibatkan 51 Duta Literasi Universitas Swadaya Gunung Jati. Para Duta Literasi diberikan pemahaman terkait sektor perbankan, Industri Keuangan Non Bank (IKNB), dan pasar modal. Diharapkan Duta Literasi menjadi agen pengubung dan penyalur informasi antara OJK dengan masyarakat.

Selain melakukan edukasi/literasi keuangan yang menjadi salah satu program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), OJK Cirebon juga melakukan inklusi keuangan melalui 40 kegiatan product matching terkait produk perbankan, IKNB, dan pasar modal.

 

Inklusi keuangan perbankan melalui Simpanan Pelajar (SimPel), KUR, Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR). Inklusi produk IKNB melalui penetrasi produk dan layanan Pegadaian dan Kredit Ultra Mikro (Umi).

Baca Juga  Diterjang Angin Kencang, Satu Rumah di Kota Cirebon Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

 

Inklusi produk dan layanan pasar modal melalui pembukaan Rekening Dana Investasi (RDN) guna perluasan Single Investor Identification (SID) serta pembentukan sarana edukasi/literasi dan inklusi pasar modal melalui Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GI BEI).

 

Realisasi inklusi keuangan di tahun 2024 di sektor perbankan, tercapai realisasi penyaluran K/PMR oleh BPR di Ciayumajakuning sebesar Rp6,42 miliar kepada 701 debitur yang melakukan usaha produktif, serta 5.420 rekening Simpanan Pelajar dengan nominal sebesar Rp1,45 Miliar.

 

Di segmen Bank Umum dan Bank Umum Syariah, akumulasi jumlah agen laku pandai sebanyak 140.361 dengan jumlah rekening Basic Saving Account (BSA) sebanyak 522.450 rekening dan nominal sebesar Rp42,51 Miliar.

 

Sementara, di sektor Pasar Modal, tercapai inklusi keuangan berupa pembukaaan RDN dan SID baru sebesar 1.406 yang dilakukan pada saat kegiatan Bulan Inklusi Keuangan di Universitas Kuningan pada Bulan Oktober 2024.

 

Sebagai upaya perluasan edukasi/literasi dan inklusi pasar modal, OJK Cirebon bersama Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat menginisiasi pembentukan GI BEI. Sepanjang tahun 2024, terdapat 8 GI BEI yang tersebar di Ciayumajakuning yaitu GI BEI Universitas Swadaya Gunung Jati, GI BEI IAIN Syekh Nurjati, GI BEI Universitas Muhammadiyah Cirebon, GI BEI Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon, GI BEI Universitas Wilalodra, GI BEI Universitas Majalengka, GI BEI Universitas Kuningan, dan GI BEI Universitas Islam Al-Ihya Kuningan.

 

Terdapat 3 emiten di wilayah Ciayumajakuning yang memperoleh pendanaan melalui pasar modal yaitu PT Anugerah Spareparts Sejahtera, Tbk dan PT Graha Prima Mentari, Tbk yang beralamat di Kabupaten Cirebon, serta PT Hotel Fitra nternational, Tbk yang beralamat di Kabupaten Majalengka.

 

Selanjutnya, terkait dengan capaian program unggulan TPAKD Ciayumajakuning yaitu Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Karangtawang di Kabupaten Kuningan yang merupakan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui kolaborasi antara OJK, BI, Pemerintah Kabupaten Kuningan, Pemerintah Desa Karangtawang, Lembaga Jasa Keuangan, dan Mercy Corp Indonesia, telah dilakukan 9 kegiatan inkubasi melalui onboarding kepada 200 pelaku UMKM.

 

Sebagai tindak lanjut dari onboarding yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM dalam peningkatan pemahaman dan keyakinan atas penggunaan produk dan layanan keuangan, menyusun perencanaan keuangan, menyusun pembukuan secara digital, dan membangun awareness kejahatan keuangan, pada tahap inklusi keuangan direalisasikan dengan pembukaan 1 agen laku pandai di Desa Karangtawang, pengajuan 17 Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembukaan 9 merchant QRIS, dan pembukaan 29 rekening tabungan.

 

Dengan masifnya upaya edukasi/literasi dan inklusi keuangan, diharapkan masyarakat Ciayumajakuning dapat memahami karakteristik produk dan layanan keuangan yang semakin beragam, mendapat kemudahan dalam mengakses layanan keuangan, serta memahami tata cara menyampaikan permohonan OJK Checking/SLIK dan penyampaian konsultasi atau pengaduan konsumen di Sektor Jasa Keuangan.

 

Dengan demikian, diharapkan akan tercapai peningkatan taraf hidup masyarakat melalui pemanfaatan produk dan layanan keuangan legal dan resmi yang berizin di OJK. (Cepy/Ril)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *