Membangun Semangat Kerja Lewat Apresiasi dan Tantangan: Kisah Mba Gina dari PT Toyamilindo
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Semangat kerja tidak hanya dipengaruhi oleh gaji, tetapi juga oleh apresiasi, kepercayaan, dan tantangan yang membangun. Ketiga hal tersebut dapat menumbuhkan motivasi intrinsik, rasa bangga, serta keterikatan emosional terhadap pekerjaan.
Hal inilah yang mendorong kami—mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati—melakukan observasi di PT Toyamilindo pada 1 Juli 2025. Fokus kami adalah melihat bagaimana kepribadian, nilai kerja, dan bentuk motivasi mampu membentuk semangat kerja karyawan.
Menjaga semangat kerja di tengah tantangan bukan hal mudah, tetapi bagi Gina, staf Human Capital PT Toyamilindo, justru disitulah letak kepuasan bekerja.
Dalam wawancara eksklusif, Gina menceritakan pengalamannya yang menginspirasi tentang pentingnya motivasi kerja, tanggung jawab, dan hubungan antar personal di dunia kerja.
Salah satu momen paling membanggakan bagi Gina, adalah ketika ia sukses mengembangkan sistem HRIS *Talenta* secara mandiri.
“Saya bertanggung jawab menyusun dan menyesuaikan kode shift untuk seluruh bagian perusahaan. Dulu pencatatan shift masih manual. Sekarang, semua sudah digital dan lebih transparan,” ungkapnya dengan bangga.
Keberhasilan itu, menurutnya, menjadi pencapaian besar. Karena, sistem yang ia bangun kini digunakan oleh seluruh karyawan.
Tak hanya prestasi, pengakuan atas kerja keras juga menjadi sumber semangatnya.
“Ucapan terima kasih sederhana dari atasan bisa membuat hari saya berbeda. Itu bukan hanya soal sopan santun, tapi menunjukkan bahwa kita dihargai,” kata Gina.
Ia menyebutkan bahwa survei internal pun membuktikan, apresiasi kecil mampu meningkatkan semangat kerja banyak karyawan.
Pekerjaan di bidang Human Capital, menurutnya, ibarat naik roller coaster—penuh dinamika.
“Kami harus adil ke semua orang, dan itu tidak mudah. Tapi dari situ saya banyak belajar soal empati dan objektivitas,” katanya sambil tersenyum.
Saat ditanya tentang tanggung jawab lebih besar, Gina justru menyambutnya dengan antusias.
“Saya merasa dihargai dan tertantang. Kepercayaan dari perusahaan membuat saya ingin membuktikan bahwa saya bisa diandalkan,” ujarnya.
Semangat kerja Gina juga dipacu oleh peluang karier yang terbuka di perusahaan.
“Kalau ada jenjang karier yang jelas, kita jadi punya tujuan. Saya pribadi merasa lebih semangat dan termotivasi untuk terus belajar,” tambahnya.
Dalam kesehariannya, Gina menunjukkan kepribadian yang terbuka dan peduli terhadap orang lain. Ia nyaman bekerja dalam tim dan aktif dalam sesi pelatihan.
“Saat berdiskusi atau training, saya suka dapat sudut pandang baru. Itu memperluas wawasan saya,” katanya.
Ia pun dikenal sebagai pribadi yang suka membantu rekan kerja.
“Kalau saya lihat teman kesulitan, biasanya saya langsung bantu. Apalagi kalau itu kerjaan tim, saya nggak mau ada yang terhambat karena saling menunggu,” ujarnya.
Soal manajemen waktu, Gina adalah tipe yang terstruktur.
“Saya suka menyusun rencana kerja dari awal bulan. Kalau ada pekerjaan mendadak, saya utamakan yang prioritas dulu,” jelasnya.
Meski sempat tak sempat ditanya tentang pengelolaan emosi saat konflik, Gina tetap menunjukkan sikap profesional dalam menghadapi tantangan.
Ia juga terbuka terhadap tantangan baru, dengan catatan sesuai kapasitas.
“Kalau ada proyek seperti pengelolaan limbah, saya pastikan kerja sama lintas departemen berjalan baik agar hasilnya maksimal,” katanya.
Cerita Gina membuktikan bahwa motivasi kerja tidak hanya soal gaji, tetapi juga tentang penghargaan, kepercayaan, dan kesempatan berkembang.
Dibalik tantangan kerja yang kompleks, ada semangat yang terus menyala—berasal dari rasa bangga, tujuan, dan hubungan yang sehat di tempat kerja.
Penulis :
1. Nailah Zahratun A.S
2. Ajeng Afifah N
3. Putra Restu Dirgantara
4. Dany Kurniawan
5. Sariyanto
6. Nadya Azzahra Setiyadi
7. Alda Afrianty Aziizah
8. Sifa Tri Nopiyanti
9. Naila Azzahra
10. Keni Rani
Fakultas ekonomi dan bisnis prodi manajemen UGJ Cirebon
