Effendi Edo Salah Satu dari Tiga Kepala Daerah Berani Ambil Resiko Hadapi Demonstran Temui Demonstran,
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menjadi salah satu dari 3 Kepala Daerah selain Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jabar di Indonesia yang nekad muncul menghadapi langsung ribuan demonstran.
Ditengah kawalan ketat dirinya mendatangi langsung ribuan pendemo yang terkonsentrasi di Jl. Kartini pada Sabtu, (30/8/25).
Meski bahaya bisa saja datang mengancam nyawanya, Effendi Edo tetap menerobos barikade aparat keamanan untuk menemui langsung pengunjuk rasa.
Namun baru berapa langkah menuju demonstran,tak disangka, orang nomor satu tersebut langsung disambut hujan batu yang datang dari arah demonstran. Karuan saja kondisi tersebut membuat tim keamanan kalang kabut menyelamatkan orang nomor satu di Kota Cirebon ini.
Beruntung, kondisi Walikota dapat terselamatkan dari ancaman amukan massa yang beringas. Hal tersebut berkat kerja keras TNI Polri yang tak henti meredam gejolak amarah ribuan pendemo yang menyuarakan tuntutannya dan solidaritas atas tewasnya driver ojek online pada aksi massa di Jakarta.
Setelah berhasil dipukul mundur, demonstran pun mengirimkan perwakilannya untuk menyampaikan aspirasi serta berdialog dengan Walikota Cirebon dan unsur Forkopimda.
“Saya memahami semangat teman-teman dalam menyuarakan pendapat. Tapi mari kita jaga kota ini bersama. Aspirasi boleh disampaikan, namun jangan sampai merusak. Saya sangat menyesalkan terjadinya kerusakan. Ke depan, mari kita tempuh jalur dialog, audiensi, atau forum-forum terbuka lainnya. Tidak perlu ada aksi anarkis,” kata Wali Kota di hadapan para peserta aksi.
Wali Kota juga mengimbau agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak mudah terpancing oleh provokasi yang dapat memicu tindakan destruktif. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama unsur Forkopimda siap memfasilitasi ruang-ruang penyampaian pendapat secara konstruktif.
“Kalau ada hal yang ingin disampaikan, kami terbuka. Saya sudah koordinasi dan sinergi dengan seluruh forkopimda,” ungkapnya.
Aksi yang berlangsung selama beberapa jam tersebut sempat menimbulkan ketegangan, termasuk adanya kerusakan pada fasilitas umum seperti gedung DPRD. Meski demikian, situasi secara keseluruhan berhasil dikendalikan berkat langkah cepat jajaran TNI, Polri, dan unsur Forkopimda Kota Cirebon.
Komandan Korem 063/Sunan Gunung Jati, Kolonel Inf. Hista Soleh Harahap, yang turut hadir dalam pengamanan aksi, menekankan pentingnya menjaga komunikasi dan menghindari konfrontasi.
“Kita harus kedepankan dialog. Jangan sampai aksi-aksi seperti ini terulang. Kalau memang ada aspirasi, mari kita duduk bersama, bicarakan baik-baik. Jangan mudah terprovokasi,” ujarnya.
Danrem juga memastikan bahwa situasi di wilayah sekitar, termasuk Karawang, Subang, Purwakarta, dan kawasan Ciayumajakuning, masih dalam kondisi aman dan kondusif.
Sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas, Pemerintah Kota Cirebon menegaskan akan terus membuka ruang komunikasi dan menghindari pendekatan represif. Aksi unjuk rasa harus menjadi sarana demokrasi yang sehat, bukan ajang kerusakan atau kericuhan. (Cepy)
