Cara OJK Cirebon Tingkatkan Kesadaran Keuangan Masyarakat, Luncurkan Program Desa EKI

0
IMG-20250919-WA0039
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon –Guna  meningkatkan pemanfaatan produk dan layanan keuangan di masyarakat, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon bersinergi dengan Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Hal tersebut disampaikan Agus Muntholib, Kepala Kantor OJK Cirebon, saat acara Bincang Asik Seputar Industri Jasa Keuangan (Bincang) yang turut dihadiri oleh Tesar Pratama Gustarsjidi, selaku Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manejemen Strategis (Asisten Direktur), Panny Malangsari Mulyadi sebagai Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manejemen Strategis (Manajer Madya) dan Otto Marganda Sinaga sebagai Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (Asisten Direktur) dan insan media dari berbagai platform  di Auditorium kantor OJK setempat, Jl. Dr Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Jumat (19/9/25).

“Program unggulan TPAKD di tahun 2025 adalah pemberdayaan desa melalui program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Desa Gunung Kuning, Kabupaten Majalengka,” kata Agus.

Agus menjelaskan, bahwa, program Desa EKI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan produk keuangan yang tepat dan aman.

“Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memutus rantai rentenir, bank emok, dan penyedia pinjaman ilegal,” jelasnya.

Dikatakannya, program Desa EKI dilakukan dengan sinergi antara Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon, Pemerintah Kabupaten Majalengka, Pemerintah Desa Gunung Kuning, dan Bumdes Karya Mekar.

Dengan sinergi ini, masih kata Agus, diharapkan program dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Ia berharap, dari program Desa EKI tersebut, masyarakat Desa Gunung Kuning semakin bijak dalam memanfaatkan produk keuangan, memutus rantai rentenir, bank emok, dan penyedia pinjaman ilegal, serta meningkatkan daya saing masyarakat.

“Dengan demikian, program ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Cepy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *