PGRI Kota Cirebon Dilantik, Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Guru Lewat Manajemen Talenta serta PNS-isasi P3K
oplus_0
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang se-Kota Cirebon resmi dilantik untuk masa bakti XXIII tahun 2025-2030. Acara pelantikan bersejarah ini diselenggarakan di ruang Adipura Kencana, Gedung Balaikota Cirebon, Kamis (23/10/25).

Pelantikan kali ini mencatatkan sejarah bagi PGRI Kota Cirebon karena untuk pertama kalinya dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina, Wali Kota Cirebon.
Ketua PGRI Kota Cirebon, Eka Novianto, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran Wali Kota. Ia menjelaskan bahwa pelantikan bersama ini merupakan permintaan dari beberapa cabang yang ingin dilantik langsung dan disaksikan oleh Ketua Dewan Pembina.
Eka Novianto mengingatkan kepada seluruh pengurus yang baru dilantik bahwa amanah sebagai pengurus PGRI sejatinya adalah menjadi pelayan bagi anggota.
Ia mengajak para pengurus untuk menyatukan tekad dan gerak dalam mengemban tiga pilar utama organisasi PGRI.
pada kesempatan yang sama, Eka menandaskan agar pengurus diwajibkan peka terhadap berbagai permasalahan yang dirasakan anggota, serta berupaya untuk membantu dan menyelesaikannya.

Saat ini, lanjutnya adalah upaya mengubah status P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Dorongan ini dilakukan melalui PGRI Provinsi dan PB PGRI agar kebijakan PNS-isasi dapat langsung diakomodasi oleh pemerintah pusat.
Ia menambahkan, bahwa PGRI harus menjadi wadah yang memperkuat ikatan batin antar-guru (Solidaritas) dan meningkatkan profesionalisme.
Menanggapi berbagai insiden yang menimpa guru di sejumlah daerah, Eka Novianto menekankan pentingnya langkah konkret untuk melindungi guru melalui sebuah peraturan yang ditetapkan oleh negara.
“Hal ini bertujuan agar guru merasa nyaman dan terlindungi saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Eka mengajak para pengurus untuk “mewakafkan diri” untuk kepentingan organisasi.
“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang memberikan kebermanfaatan bagi manusia yang lainnya,” tutupnya.
Ia berharap, dengan semangat gotong royong dan bahu-membahu dari tingkat cabang, kota, provinsi, hingga nasional, PGRI dapat terwujud sebagai organisasi yang kuat, peduli, serta mampu menyejahterakan guru dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (Cepy)
