Milad ke-9 Laskar Agung Macan Ali: Bukan Pendirian, Tapi Kebangkitan Semangat Toleransi dan Persatuan

0
oplus_0

oplus_0

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Laskar Agung Macan Ali (LMA) Nuswantara Kesultanan Cirebon memperingati Milad ke-9. Panglima Tinggi LMA, Prabu Diaz, menegaskan bahwa peringatan kali ini menandai kebangkitan Laskar Macan Ali, bukan pendiriannya, karena LMA telah memiliki akar sejarah yang kuat sejak tahun 1527.

Dalam sambutannya, Prabu Diaz menjelaskan bahwa kebangkitan kembali LMA yang dimulai pada 2 Oktober 2016 ini dilandasi oleh satu tujuan utama yakni menjaga persatuan dan menumbuhkan rasa toleransi di Negara Republik Indonesia.

“Ini adalah peringatan milad bangkitnya LMA yang ke-9 tahun, bukan didirikan. Sebab, Laskar Macan Ali berdasarkan Kitab Purwaksara dan Negara Kertabumi telah ada dan berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527,” kata Prabu Diaz di markas LMA Nuswantara, Jl. Alun-alun Kasepuhan Timur, Kota Cirebon, Sabtu (25/10/25) malam ini.

Prabu Diaz memaparkan bahwa, mengacu pada sejarah Laskar Macan Ali pada tahun 1527 yang dipimpin oleh Fatahillah dan para pembesar Kerajaan Cirebon.

Dalam catatan sejarah tersebut, sekitar 1.983 orang, terdiri dari tokoh desa, bangsawan, dan masyarakat, berangkat dari Alun-alun Sangkalabuana menuju Sunda Kelapa dan berhasil mengusir Portugis hingga ke Malaka.

Keberhasilan tersebut, menurut Prabu Diaz, bukan karena jumlah pasukan atau pengalaman tempur, melainkan karena kekompakan, saling bergandengan tangan, dan saling percaya.

Ia menyoroti pentingnya toleransi, mengingat pada masa itu masyarakat masih menganut beragam kepercayaan, termasuk Hindu, Buddha, Sunda Wiwitan, dan Islam.

Laskar Macan Ali kala itu terbagi menjadi Laskar Darat (Infantri) dan Laskar Laut yang bernama Sarwajalla, yang namanya kini bahkan dipakai oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Pada kesempatan tersebut, Prabu Diaz menyoroti perbedaan antara Laskar Macan Ali pada 1527 dan LMA yang dibangkitkan pada 2016. Dimana, Kebangkitan LMA sembilan tahun lalu, yang ditandai dengan Milad ke-9 ini, dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, termasuk Ketua DPR RI dan Kepala Staf Angkatan Laut, Darat, serta Udara.

Dalam sembilan tahun perjalanannya, LMA  telah banyak melakukan kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat untuk masyarakat.

“Setiap kegiatan pasti kami melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, dan pastinya kami juga mengikuti regulasi,” tandas Prabu Diaz.

Prabu Diaz menegaskan bahwa komitmen LMA untuk menjadi organisasi yang kontributif dan taat aturan.

Hingga berita ini diturunkan, acara Milad ke-9 LMA Nuswantara masih berlangsung. (Cepy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *