BPBD Kota Cirebon Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor

0
oplus_0

oplus_0

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon mengumumkan penetapan status Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor mulai Oktober 2025 hingga Maret 2026. Penetapan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat yang kemudian diperkuat dengan SK Wali Kota Cirebon.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, menyatakan penetapan status siaga ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh komponen di daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

“Alhamdulillah Pemerintah Kota Cirebon sudah menetapkan SK Kepala Daerah, SK Wali Kota terkait dengan siaga banjir, tanah longsor. Itu tindak lanjut dari SK Gubernur mulai Oktober ini sampai Maret 2026. Di Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Cirebon, telah menetapkan siaga bencana banjir,” jelas Andi Wibowo di halaman Gedung Setda Kota Cirebon, Selasa (28/10/2025).

Andi Wibowo menambahkan bahwa penetapan SK siaga bencana ini diikuti dengan instruksi langsung dari Wali Kota Cirebon untuk BPBD agar selalu siaga. Kesiapsiagaan tersebut mencakup tiga pilar utama, Sarana dan Prasaran, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kolaborasi dengan berbagai pihak di lapangan (TNI, Polri, Kelurahan, dan relawan).

“Banyak komponen yang selama siaga bencana ini kita kolaborasikan,” tambahnya.

BPBD memprediksi puncak musim hujan akan terjadi pada Desember hingga Januari. Namun, status siaga di Kota Cirebon ditetapkan lebih panjang, yakni selama enam bulan ke depan (Oktober 2025 – Maret 2026).

Berdasarkan kondisi eksisting dan berkaca pada pengalaman tahun lalu, BPBD telah memetakan beberapa titik lokasi yang menjadi fokus penanganan, Banjir Kecamatan Lemahwungkuk dan Pakalipan Daerah padat permukiman dan dekat dengan pantai, Banjir Kecamatan Harjamukti (Kelurahan Kalijaga) Termasuk area langganan banjir juga Tanah Longsor Kelurahan Argasunya Fokus karena intensitas kejadian longsor beberapa tahun terakhir.

Dalam upaya mitigasi, BPBD Kota Cirebon bersama perangkat daerah lainnya telah melakukan langkah preventif, terutama melalui himbauan kepada masyarakat di wilayah rawan.

“Kami selalu menghimbau kepada teman-teman di kewilayahan untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat sekitar, apalagi wilayah yang rawan banjir, untuk selalu menjaga lingkungan terkait dengan buang sampah pada tempatnya dan selalu membersihkan saluran-saluran,” ujar Andi.

Lebih lanjut, BPBD telah membentuk 12 Kelurahan Tangguh Bencana yang diprioritaskan di kelurahan-kelurahan langganan banjir. Ke-12 kelurahan tersebut diklaim sudah berkomunikasi secara intensif setiap bulan untuk memastikan kesiapsiagaan.

“Insyaallah terkait dengan kesiapsiagaan khusus bencana banjir di Kota Cirebon, kami siap, walaupun pada prinsipnya kami tidak ingin ada banjir di Kota Cirebon,” pungkas Andi Wibowo. (Cepy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *