Curah Hujan Intens, BPBD Kabupaten Cirebon Tetapkan Status Siaga Satu Hadapi Nataru
Oplus_0
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon meningkatkan status menjadi siaga satu menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi bencana, terutama banjir dan tanah longsor, mengingat intensitas curah hujan diprediksi masih tinggi hingga Februari 2026.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cirebon, Syamsul Huda, mengungkapkan bahwa kewaspadaan ditingkatkan karena potensi lonjakan mobilitas masyarakat dan kendaraan selama periode Nataru, termasuk pergerakan ke tempat-tempat wisata.
Syamsul Huda menyebutkan, berdasarkan pemetaan BPBD, terdapat 31 kecamatan di Kabupaten Cirebon yang harus diwaspadai karena rawan banjir saat Nataru, yang mencakup total 136 desa dan kelurahan.
Ia merinci 31 kecamatan rawan banjir tersebut, di antaranya adalah Susukan, Gegesik, Ciwaringin, Arjawinangun, Panguragan, Klangenan, Palimanan, Depok, Jamblang, Pangenan, Sumber, Gunung Jati, Suranenggala, Kapetakan, Plumbon, Plered, dan Kedawung.
”Ada juga kecamatan Asjab, Mundu, Pangenan, Karangsembung, Gebang, Losari, Pabedilan, Ciledug, Waled, Pasalemen, Karangwareng, Lemahabang, Tengah Tani, dan Kecamatan Kaliwedi. Jadi dari 40 Kecamatan, hanya 9 Kecamatan yang bebas banjir,” papar Syamsul, Senin (8/12/25).
Selain banjir, beberapa kecamatan lain masuk dalam kategori potensi bencana tanah longsor, yaitu Kecamatan Dukupuntang, Greged, Beber, Sedong, dan Susukan Lebak. Syamsul mengakui potensi bencana ini sering terjadi setiap tahun.
Mengingat kondisi ini, BPBD meminta masyarakat agar tidak abai terhadap ancaman bencana.
”Konteks Nataru itu kan lonjakan masyarakat sangat tinggi, termasuk mobilitas kendaraan. Bukan hanya yang mudik, tapi lonjakan masyarakat ke tempat-tempat wisata,” ungkapnya.
Syamsul menyarankan, masyarakat yang ingin berwisata agar menyesuaikan tujuan dengan kondisi cuaca dan lokasi yang aman.
“Kami sudah paparkan tadi lokasi mana saja yang rawan banjir, lokasi mana saja yang rawan longsor. Ingat ya, curah hujan masih sangat tinggi sampai bulan Februari tahun depan,” tambahnya.
Meskipun potensi bencana tinggi, BPBD memastikan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan. Tercatat ada 20 personel BPBD yang disiapkan untuk mengantisipasi masalah di lapangan.
”Intinya BPBD selalu siap siaga menghadapi bencana yang akan terjadi di Kabupaten Cirebon. Tapi menghadapi Nataru ini, kami menghimbau semua masyarakat juga tetap waspada,” pungkasnya. (Cepy)
