OJK Gelar Simfoni Integritas, Tiga Fokus Utama OJK Perkuat Budaya Anti-Korupsi Sektor Jasa Keuangan

0
IMG-20251208-WA0074
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Yogjakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Peringatan Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 dengan mengusung tema besar “Simfoni Integritas: Kolaborasi Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi”.

Acara yang dipusatkan di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/12/25), diikuti secara hybrid oleh lebih dari 4.000 peserta dari industri jasa keuangan, pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam sambutannya menegaskan bahwa kemajuan bangsa ditentukan oleh seberapa kuat upaya menjaga integritas dalam pembangunan, bukan sekadar pertumbuhan ekonomi.

“Tema Simfoni Integritas ini menegaskan kembali pentingnya kolaborasi, inovasi, dan ekspresi dalam memperkuat budaya anti-korupsi, baik di sektor publik maupun dunia usaha,” kata Mahendra.

Mahendra Siregar menyatakan bahwa integritas merupakan fondasi yang menopang nilai akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme dalam visi Asta Cita OJK. Untuk mengawal sektor jasa keuangan, OJK memperkuat agenda integritas melalui tiga fokus utama:

1. Penguatan Pengawasan Berbasis Risiko dan Data.

Peningkatan kapabilitas melalui sup-tech dan reg-tech, penguatan early warning system, dan integrasi data lintas sektor untuk mendeteksi fraud dan pelanggaran governance secara cepat.

2. Penegakan Tata Kelola dan Market Conduct yang Kuat.

Konsisten meningkatkan pengawasan perilaku usaha dan menerapkan tindakan tegas terhadap pelanggaran integritas, sejalan dengan implementasi strategi anti-fraud seperti POJK 12/2024.

3. Membangun Budaya Integritas Internal OJK.

Transformasi One OJK yang menyatukan proses kerja dan memperkuat nilai integritas melalui zona integritas, peningkatan kualitas layanan publik, dan penguatan whistleblowing system.

Senada dengan Mahendra, Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menekankan bahwa program pencegahan korupsi hanya akan efektif jika didukung tata kelola yang kuat dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tidak hanya membangun budaya integritas dan anti-korupsi di internal organisasi, OJK juga berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem sektor jasa keuangan yang berintegritas dan menerapkan good governance,” tutur Sophia.

Sebagai langkah internal, OJK telah memastikan penguatan tata kelola dan budaya integritas melalui sertifikasi SNI ISO 37001-2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) serta mengeluarkan sejumlah kebijakan terkait penguatan tata kelola di sektor jasa keuangan.

Rangkaian acara juga diisi dengan pengumuman pemenang Integrity Fest Tahun 2025, sebuah penghargaan bagi Kantor OJK, Kepala Satuan Kerja, dan pegawai yang mengimplementasikan budaya anti-korupsi, seperti Pelaporan LHKPN dan Deklarasi Gratifikasi.

Selain itu, OJK juga mengumumkan perwakilan pegawai yang telah menerima sertifikasi kompetensi sebagai Ahli Pembangun Integritas (API) sebanyak 39 pegawai dan Penyuluh Anti-Korupsi (PAKSI) sebanyak 51 pegawai, yang diselenggarakan bermitra dengan KPK. Mereka dipersiapkan menjadi role model integritas di tengah masyarakat.

Hakordia 2025 juga diramaikan dengan Integrity Expo (6-9 Desember) dan HAKORDIA Run 2025 (7 Desember) di Benteng Vredeburg Fort Museum, Yogyakarta. OJK dan KPK mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun sektor jasa keuangan yang bersih, kredibel, dan berdaya saing. (Cepy)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *