Ketua YPSGJ Prof. Mukarto : CAIIC 2025 Ikhtiar UGJ Membumikan Kearifan Lokal ke Level Global

0
IMG20251218093630
Spread the love

CIREBONWARTANEWSCOM. Cirebon – Sekolah Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon dan Fakultas Pertanian kembali menunjukkan taringnya di kancah akademik internasional dengan menyelenggarakan The 2nd Cirebon Annual Interdisciplinary International Conference (CAIIC) 2025 di Auditorium FK UGJ Gedung A, Kota Cirebon, Kamis (18/12/25).

Bertema  “From Local Wisdom to Global Impact”, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., dalam arahannya memberikan apresiasi tinggi terhadap konsistensi Sekolah Pascasarjana UGJ dalam menyelenggarakan forum ilmiah berskala internasional ini.

https://ugj.ac.id

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mukarto menekankan bahwa tema kearifan lokal yang diangkat merupakan respons atas keprihatinan terhadap fenomena pembangunan modern yang seringkali abai terhadap nilai-nilai tradisional dan keseimbangan alam.

“Kearifan lokal sesungguhnya adalah teknologi spiritual dan intelektual yang sudah ada jauh sebelum alat deteksi modern ditemukan. Kita melihat apa yang terjadi di Aceh baru-baru ini sebagai pengingat pahit. Masyarakat terdahulu mampu membaca alam, namun saat ini, akibat ambisi pembangunan dan bisnis, para pemegang kewenangan seringkali melupakan nilai tersebut,” tegas Prof. Mukarto.

Ketua YPSGJ berharap konferensi ini tidak hanya berhenti di meja diskusi, tetapi mampu melahirkan rekomendasi konkret.

“Hasil dari konferensi ini diharapkan mampu memberikan sumbang pikir nyata bagi para pembuat kebijakan agar setiap keputusan yang diambil memiliki kemaslahatan bagi dunia dengan tetap berpijak pada nilai lokalisme,” jelasnya.

Disebutkannya, CAIIC 2025 diikuti oleh 120 partisipan dari dalam dan luar negeri, mencakup berbagai disiplin ilmu seperti hukum, ilmu sosial, manajemen, hingga teknologi.

*Konferensi ini menjadi wadah bagi para peneliti dan praktisi untuk memperkuat literasi terkait,” ungkapnya.

Lebih lanjut dipaparkan terkait memperkuat literasi mencakup Local Wisdom, dimana pertama,  Menggali kembali nilai luhur daerah sebagai fondasi identitas.

Kedua, Sustainable Development Goals (SDGs), dimana Menyelaraskan pembangunan dengan keberlanjutan global.

“Serta Global Impact, Memastikan gagasan lokal mampu memberikan pengaruh positif di level internasional,” ujarnya

Ketua YPSGJ menambahkan, kegiatan rutin tahunan ini merupakan hasil kolaborasi solid antara Sekolah Pascasarjana dengan Fakultas Pertanian serta fakultas-fakultas lain di lingkungan UGJ. Sinergi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem riset yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan terselenggaranya CAIIC 2025, UGJ semakin mengukuhkan perannya sebagai institusi yang mampu menjembatani antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan tradisional demi masa depan yang lebih tangguh terhadap tantangan zaman. (Cepy)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *