Kado Natal di Balik Jeruji, Harapan Baru bagi 4 Warga Binaan Rutan Cirebon
oplus_0
CIREBONWARTANEWSCOM, Cirebon – Suasana khidmat dan penuh syukur menyelimuti Aula Kantor Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cirebon. Tepat di hari raya Natal, sebanyak empat orang warga binaan menerima Remisi Khusus (RK) Natal tahun 2025 dan Pengurangan Masa Pidana.

Kepala Rutan Kelas I Cirebon, Redy Agian, didampingi oleh Ahmad Sayuti, Kasi Pelayanan Tahanan (Yantah) dan Kasubsi Administrasi Perawatan (Adper), menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) remisi tersebut kepada perwakilan warga binaan di Aula Rutan setempat, Jl. Benteng, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Kamis (25/12/25).
Redy Agian menyampaikan, bahwa pemberian remisi ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah melalui Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Drs. Mashudi.
“Alhamdulillah, hari ini tanggal 25 Desember 2025, kami menyerahkan remisi khusus Natal kepada warga binaan kami sebanyak 4 orang. Besaran remisi yang diterima bervariasi, mulai dari yang paling besar 1 bulan hingga yang paling kecil 15 hari,” kata Redy Agian.
Ia menambahkan bahwa tema Natal tahun ini, yakni “Allah Datang untuk Menyelamatkan Keluarga”, menjadi momentum bagi para warga binaan yang beragama Kristiani untuk merasakan kebahagiaan dan kasih di tengah masa pembinaan.
Redy menegaskan bahwa pemberian remisi ini tidak diberikan secara cuma-cuma, melainkan melalui proses penilaian yang ketat sesuai regulasi yang berlaku.
“Syarat khusus bagi penerima remisi tahun 2025 ini adalah mereka harus berkelakuan baik dan aktif mengikuti program pembinaan yang ada di Rutan Cirebon. Keempat orang ini telah memenuhi seluruh persyaratan tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Redy Agian berharap agar pemberian remisi ini menjadi motivasi bagi seluruh warga binaan untuk terus memperbaiki diri.
“Pesan dari kami, semoga warga binaan kami selalu mendapatkan cinta kasih dari Tuhan Yang Maha Kuasa, khususnya bagi umat Kristiani. Semoga mereka bisa terus mengikuti program dengan baik, sehingga cepat berkumpul kembali dengan keluarga di rumah dan diterima kembali oleh masyarakat,” pungkas Redy. (Cepy)
