KAI Daop 3 Cirebon Catat Tingginya Pengguna Kereta Api Hari ke-11 Angkutan Nataru
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon mencatat tingginya volume pelanggan kereta api yang berangkat di berbagai stasiun wilayah Daop 3 Cirebon memasuki hari ke 11 pelayanan masa Angkutan Nataru 2025/2026. Pelanggan yang berangkat dari stasiun wilayah Daop 3 Cirebon dengan tujan antara lain Semarang , Solo, Yogyakarta, Surabaya serta Jakarta dan sekitarnya.
Disampaikan oleh Humas KAI Daop 3 Cirebon Muhibbuddin, berdasarkan data akumulasi selama 11 hari pelayanan dari tanggal 18 s.d. 28 Desember 2025, stasiun-stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon telah menerima total 160.483 pelanggan dimana memberangkatkan 76.416 penumpang dan menerima kedatangan 84.067 penumpang. Sedangkan untuk hari ini Minggu 28 Desember 2025 merupakan lonjakan tingginya arus keberangkatan mencapai 9.084 penumpang bila dibandingkan dengan hari sebelumnya, dan untuk kedatangan mencapai 7.784 penumpang , ini menunjukkan bahwa kereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat karena faktor keamanan, kenyamanan, serta ketepatan waktu perjalanan.
Muhibbuddin menambahkan, Stasiun Cirebon dan Cirebonprujakan menjadi titik keberangkatan utama pelanggan seiring fungsinya sebagai pusat aktivitas dan simpul transportasi di wilayah Jawa Barat. Sementara itu, stasiun-stasiun lainnya seperti Jatibarang dan Brebes juga menunjukkan pergerakan pelanggan yang signifikan.
Pantauan KAI Daop 3 Cirebon pada 28 Desember 2025 pukul 16.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual pada masa angkutan Nataru mencapai 62.273 tiket atau 83 % dari total kapasitas yang telah disediakan 74.988 tiket. Adapun kereta keberangkatan dari Daop 3 Cirebon yaitu KA Gunung Jati relasi Semarang Tawang Bank Jateng-Cirebon-Gambir PP, KA Cakrabuana relasi Purwokerto-Cirebon-Gambir PP, KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember PP dan KA Kaligung relasi Cirebon Prujakan-Semarang Poncol serta Brebes-Semarang Poncol.
“KAI Daop 3 Cirebon terus memastikan seluruh aspek pelayanan berjalan optimal, mulai dari kesiapan sarana dan prasarana, pengaturan alur pelanggan di stasiun, hingga kesiapan petugas di lapangan, guna memberikan pelayanan terbaik selama masa Angkutan Nataru,” pungkas Muhibbuddin. (Cepy)
