Geger Wakil Rakyat di Kabupaten Cirebon Lecehkan Seorang Wanita

0
Oplus_131072

Oplus_131072

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Seorang wanita inisial In sehari hari sebagai SPG (Sales Promotion Girls) meluapkan kemarahannya melalui platform medsos X karena diduga  diperlakukan tidak senonoh oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari fraksi Partai Demokrat.

Dalam curhatannya di  akun @Calliopealto ia mengaku mengalami pelecehan di gedung DPRD Kabupaten Cirebon dan menuduh seorang politisi dari Partai Demokrat berbuat yang dianggap merendahkan dirinya saat sedang bekerja.

Diceritakannya,  kejadian bermula saat dirinya mengikuti sebuah acara promosi di sekitar Masjid Agung Sumber, Cirebon, usai salat Jumat. la dipanggil oleh seorang pria yang diduga anggota DPRD meminta masuk ke gedung DPRD Ka paten Cirebon bersama rekannya.

“Kami awalnya menunggu di ruang tunggu sebelum akhirnya diminta masuk ke ruangan. Awalnya, kami menawarkan produk seperti biasa, tapi suasana berubah saat dia mulai mengarahkan pembicaraan ke hal-hal tidak pantas, termasuk mengajak karaoke,” ungkap Indy melalui unggahannya.

Situasi semakin tidak nyaman ketika, menurut Indy, pria tersebut mulai melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan.

“Dia tiba-tiba menarik saya ke ruang yang lebih tertutup, mencium pipi dan bibir saya tanpa izin, serta meraba tubuh saya. Bahkan, dia mengatakan hal-hal tidak pantas seperti menanyakan harga jika saya bersedia melayani dia,” tulisnya.

Indy mengaku sempat menolak dan berontak, namun tidak sempat merekam kejadian tersebut. Dia juga menyebut pria tersebut menanyakan hal serupa kepada rekan kerjanya sebelum mereka berhasil meninggalkan lokasi.

Unggahan ini memicu reaksi luas di media sosial. Banyak warganet mengecam dugaan tindakan pelecehan tersebut dan mendesak pihak berwenang serta Partai Demokrat Kabupaten Cirebon untuk segera mengusut kasus ini. ***

Baca Juga  Demi Lancarnya Pilkada 2024, PPK Lemahwungkuk Gelar Simulasi Pemungutan Suara

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak yang dituduh maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *