Sidak Pasar Tradisional, Wakil Walikota Cirebon Temukan Harga Minyak Tinggi dan Takaran Kurang

0
oplus_0

oplus_0

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Guna memantau ketersediaan dan harga minyak goreng MinyaKita, Wakil Walikota Cirebon, Siti Farida Rosmawati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Gunung Sari, Kota Cirebon.

Didampingi Kepala DKUKMPP (Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian) Kota Cirebon, Iing Daiman, Dalam sidak tersebut, pihaknya menemukan fakta mengejutkan yaitu isi kemasan botol MinyaKita kurang dari 1 liter dan harga jualnya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Siti Farida menyatakan, hasil uji meteorologi menunjukan selisih isi dalam kemasan botol MinyaKita mencapai -40 mililiter. Sedangkan pada kemasan pot, masih dalam batas toleransi dengan selisih 10 mili liter.

“Harga jualnya tadi mencapai Rp 18.000, padahal HET-nya Rp 15.700. Ini terjadi karena pasokan yang terbatas, sementara permintaan tinggi,” kata Farida.

Sementara itu, Iing Daiman menambahkan, harga MinyaKita yang melampaui HET terjadi karena rantai distribusi yang panjang dan ketimpangan antara pasokan dari distributor utama dengan kebutuhan di pasar.

“Distribusi ini menjadi faktor utama yang membuat harga tinggi. Kami berharap pemerintah pusat menyederhanakan rantai distribusi agar masyarakat bisa mendapatkan MinyaKita dengan harga sesuai HET,” ujarnya.

Atas temuan tersebut, pihaknya akan melaporkan temuan ini ke pemerintah pusat untuk evaluasi lebih lanjut, terutama terkait pasokan dan mekanisme distribusi MinyaKita agar tidak merugikan masyarakat. (Cepy)

Baca Juga  Pantauan Angkutan Lebaran 2024 Pada Minggu 7 April 2024 di Wilayah Daop 3 Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *