Alih Status Menuju UISSI, Stafsus Menteri Agama Ajak IAIN Syekh Nurjati Lawan Konten Radikalisme

0
Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Usia Generasi Z atau millenial merupakan pengakses dunia maya paling kuat. Sementara, hasil survey Polri, sebesar 87% konten media sosial berisi intoleran dan radikal.

Hal tersebut disampaikan Muhammad Nuruzzaman, Staf Khusus Menteri Agama RI bidang Kerukunan Umat Beragama saat melakukan kunjungan kerja dan buka puasa bersama awak media di IAIN Syekh Nurjati, Jl. Perjuangan, Kota Cirebon, Sabtu (15/4/23).

“Masalah tersebut merupakan tantangan bagi Perguruan Tinggi keagamaan Islam, salah satunya IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” kata Nuruzzaman didampingi Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Aan Jaelani.

Fenomena tersebut, menurutnya harus direspon dengan konten wacana keagamaan moderat. Sehingga, dapat lebih mendominasi.

“Karena itu, saya berharap dan mendorong warga kampus untuk aktif di media sosial dan melahirkan serta dapat menciptakan poduksi konten Islam yang moderat. Agar menjadi narasi alternatif yang selama ini sangt kurang,” tandasnya.

Terlebih, lanjutnya, IAIN Syekh Nurjati akan beralih status sebagai Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).

“Insya Allah segera terlaksana, sehingga dapat menangkal berbagai konten terkait isu radikal,” ungkapnya.

Karena itu, Stafsus Menteri Agama RI berharap serta mendorong civitas akademika IAIN Syekh Nurjati untuk aktif di media sosial.

“Serta dapat melahirkan juga menciptakan produksi konten Islam yang moderat, agar menjadi narasi alternatif yang selama ini kurang,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Aan Jaelani, menuturkan, tranformasi alih status IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditandai dengan soft launching Program Studi Siber PAI.

Dijelaskannya, guna meminigasi beragam persoalan terutama di media sosial (Medsos), pihaknya membangun Rumah Moderasi Beragama (RMB).

“Rumah Moderasi Beragama (RMB) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, menjadi leading sektor lembaga yang mempunyai peran penting melakukan sosialisasi dan melakukan literasi terkait moderasi beragama,” tandasnya.

Baca Juga  Sambut HUT Arhanud ke-77, Ratusan Prajurit Yon Arhanud 14/PWY Ikuti Bhakti Sosial Donor Darah

Adapun sasaran RMB, sebutnya, adalah para dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.

“Program prioritasnya, diantaranya, kegiatan workshop, literasi digital, seminar dan kegiatan yang diintegrasikan, misalnya, kegiatan pendidikan, olahraga dan seni budaya,” ungkapnya.

Pada tahun 2023, masih kata Rektor, moderasi beragama tersebut akan dinaikkan menjadi salah satu bagian dari kurikulum pendidikan tinggi.

“Jadi akan kita masukan pada study tertentu,” pungkasnya. (Cepy) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *