Timbulkan Hoax dan Fitnah, Ketua IWO Buka Suara Soal Kasus Vina Cirebon

0

Oplus_131072

Spread the love

CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Bak bola salju, Kasus pembunuhan Vina yang terjadi pada 2016 silam kini kembali ramai diperbincangkan. Bukannya menambah terang, malah, kasus ini menambah panjang dan menimbulkan teka teki publik berujung banyak menimbulkan  spekulasi.

Hal tersebut diperparah dengan  munculnya akun-akun konten kreator yang memuat tentang kasus ini justru malah membuat gaduh dimasyarakat. Pasalnya, konten yang bermunculan saat ini cenderung mengarah kepada berita bohong atau Hoax.

Muslimin, selaku Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Cirebon yang juga Ketua  Ikatan Wartawan Kota Udang (Wardang)  menyayangkan banyaknya konten bermuatan Hoax. Hal ini tentu bisa membahayakan bagi kondusifitas Kota Cirebon karena bisa memancing masyarakat untuk berbuat suatu hal yang bisa dianggap melanggar hukum.

“Salah satu contoh pada tanggal 1 Juni kemarin, banyak konten yang memuat soal peristiwa demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Kota Cirebon. Padahal, potongan gambar penjagaan polisi atau aksi demo itu berasal dari demo pada beberapa tahun yang lalu,” ucap Muslimin.

Fenomena yang ada, lanjutnya, saat ini netizen sudah merasa paling benar dan hebat dengan melakukan cocokologi yang justru berujung fitnah.

“Asal Share, asal posting ini kan berbahaya, bahkan netizen kita mengambil gambar atau video dari akun yang tidak bisa dipercaya atau akun abal-abal. Ini kan jelas berbahaya, jika aksi cocokologi ini kemudian bisa menimbulkan fitnah,” kata Muslimin.

Dirinya berharap, pihak kepolisian bisa cepat mengusut tuntas kasus ini untuk mengembalikan kepercayaan dari publik mengenai penegakan hukum di Indonesia.

Muslimin juga mendukung penuh dan mengapresiasi langkah kepolisian dengan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kasus ini.

“Kami percaya polisi bisa menyelesaikan kasus ini, tentunya dengan sikap profesional dan adanya keterbukaan dalam pengusutan kasus ini, publik akan kembali memberikan kepercayaan atas penegakan hukum di negara ini,” tuturnya.

Baca Juga  Angkat Bicara Soal Tertangkapnya Pegi Perong, Kuwu Kepongpongan : Kalau Tidak Berbuat Kenapa Harus Takut

Bahkan, menurutnya, untuk kasus pembunuhan Vina yang sudah terjadi 8 tahun lalu, polisi ada baiknya memulai penyelidikan dari awal.

Hal ini dimaksudkan, untuk menghindari persepsi publik yang selama ini terlanjur berspekulasi bahwa ada sesuatu yang ditutupi dalam kasus ini.

“Agar kasus ini tidak kemudian berlarut-larut ya sebaiknya ini harus dimulai dari awal (penyelidikannya), kemudian polisi menjalankan prosedur penyelidikan dengan secara terbuka. Setidaknya, langkah ini bisa kembali membuat citra polisi kembali menjadi baik dimata masyarakat,” pungkasnya. (Cepy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *