Kecerdasan Buatan (AI) dan Politik di Indonesia: Melibatkan anak muda dalam potensi atau ketakutan?

0
Spread the love

Dalam beberapa tahun terakhir, anak muda telah menjadi saksi langsung dari perkembangan fenomena kecerdasan buatan (AI) yang telah meramban dalam kancah politik. Dalam pandangan mereka, keberadaan AI tersebut membawa dua sisi kooin konstran: harapan akan potensi atau ketakutan terhadap dampak negatif yang akan dibawa olehnya. Anak-anak muda di Indonesia menyambut hangat antusias potensi pengembangan diri yang dibawa oleh kecerdasan buatan. Platform Pendidikan berbasis AI meningkatkan akses Pendidikan sampai dengan berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, keberadaan aplikasi edukasi berbasis AI memberikan kemampuan personalisasi pembelajaran, memungkinkan setiap individu mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

Dalam kancah politik, platform partai sudah banyak yang memanfaatkan kecerdasan buatan guna mendengar aspirasi, mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan masyarakat menjadi tren positif. Anak muda menganggap bahwa teknologi ini dapat menjadi jembatan yang dapat membantu pemimpin dan masyarakat agar bisa lebih dekat, dengan kebijakan yang responsif serta sesuai dengan keadaan lokal. Namun, generasi muda juga muncul ke-khawatiran tentang potensi dampak negative AI dalam politik di Indonesia. Salah satu gejala yang menganggu adalah penyebaran hoaks dan disinformasi melalui media sosial yang dapat dimanipulasi oleh algoritme AI menjadi salah satu keresahan yang ada di masyarakat seperti polarisasi opini public dan perpecahan masyarakat.

 

Issue privasi data dari beberapa waktu terakhir yang menjadi kek-khawatiran tentang penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab meningkat sebagai akibat dari sejumlah kasus kebocoran data pribadi warga negara, baik yang terikat dengan platform pemerintah maupun swasta. Adapun beberapa pertanyaan tentang etika penggunaan AI dalam politik, terutama dalam konteks transparansi dan keadilan. Generasi muda menyoroti perlu adanya regulasi yang lebih ketat untuk memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan dengan integritas dan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam menghadapi fenomena AI dalam politik, generasi muda mendorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan dan regulasi yang melibatkan teknologi ini dan juga mereka menekankan perlunya Pendidikan digital yang lebih baik agar masyarakat lebih kritis dan cerdas dalam menangani informasi yang didistribusikan oleh berbagai platform.

Generasi muda sangat memprioritaskan transparansi, keadilan dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Mereka ingin memastikan bahwa AI tidak hanya memberikan manfaat individu, tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan sosial. Harapan nya peran generasi muda generasi muda ikut dalam menentukan arah penggunaan AI dalam politik di Indonesa akan semakin kuat dan positif.

Penulis : Aldyan February 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *