Mesin Tenun Buatan Belanda 1928 di Lapas Cirebon Masih Terawat, Bikin APH Kota Cirebon Kagum
CIREBONWARTANEWS. COM, Cirebon – Unsur Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan kunjungan ke pabrik tenun di gedung cagar budaya komplek Lapas Kelas 1 Cirebon, Jl. Raya Kesambi, Kota Cirebon sesaat setelah acara penandatanganan perjanjian kerjasama, Selasa (12/9/22).
Kegiatan kunjungan dipandu langsung Kalapas Kelas 1 Cirebon, Kadiyono didampingi KPLP, I Agung Lanang, dan diikuti APH dari Kapolres Cirebon Kota, PN Kota cirebon, Danyon c pelopor Satbrimob polda Jabar, Kajari Kota Cirebon dan Dandim 0614/Kota Cirebon.
“Pabrik tenun ini merupakan peninggalan Belanda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cirebon sampai saat ini masih dirawat dan dimaksimalkan kegunaannya,” kata Kadiyono.
Perlu diketahui, meski memasuki usia 100 tahun, namun mesin tenun buatan 1928 tersebut terlihat berfungsi dengan baik.
Sedikitnya 140 WBP secara aktif melakukan beberapa kegiatan produksi. Seperti, membuat bola, anyaman rotan sintetis, menjahit, menenun, membuat sablon kaos dan lainnya.
“keterbatasan mesin tidak masalah bagi mereka. Bahkan, tak jarang pesanan dartang dari dalam dan luar negeri,” kata Kadiyono.
Berbagai produk hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) membuat pengunjung dari unsur APH terkagum-kagum.
“Mereka (WBP-red) dapat memanfaatkan waktu dengan berbagai ketrampilan. Sehingga hal itu jadi salah satu modal yang baik setelah kembali ke masyarakat,” kata Slamet Haryadi, Kasi Intel Kejari kota Cirebon. (Cepy)