Peranan Kerelasian, Kolaborasi dan Ke-update-an Teknologi (K3-T) Dalam Meningkatan Produktivitas UMKM di Tangerang Selatan-Banten

0
Spread the love

Silaturahmi itulah kata kunci utama yang harus kita pahami dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana Hadist Nabi Muhamad SAW yang diriwayatkan oleh HR Bukhari-Muslim, Nabi bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi,” Menjaga dan memperkuat silaturahmi sangat penting dilakukan oleh manusia. Hal ini bukan hanya bermanfaat di dunia saja, akan tetapi untuk kebaikan di akhirat nanti. Pemaknaan dan pengaplikasian silaturahmi dalam konteks riil kehidupan sehari-hari terutama kaitannya dengan pengelolaan sebuah usaha, ini sangat penting dipahami dan dilakukan. Silaturahmi bermakna menjaga hubungan baik dan harmonis yang berdampak adanya satu keberkahan yaitu dilapangkannnya rizki baik itu uang, barang, jasa, pengetahuan, peluang, pengalaman, keterampilan, kesehatan, kebahagiaan, dan anugerah lainnya yang secara hakikat merupakan pemberian Allah SWT, Tuhan semesta Alam.

Lantas bagaimana jika silaturahmi ini kita terapkan dalam pengelolan usaha terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya di Kota Tangerang Selatan-Banten.

Secara teoritis dalam Ilmu Manajemen ada yang disebut Customer Relationship Management (CRM), yang intinya bagaimana mengelola hubungan dengan para relasi perusahaan.

Pengelola usaha harus mampu mengelola hubungan baik melalui database pelanggannya sehingga dengan adanya database yang terkelola, terpantau, terkendali, dan selalu update ini sama halnya dengan si pelaku usaha tersebut terus menjalin hubungan baik dengan pelanggannya.

Untuk pelaku UMKM yang rata-rata secara administratif masih sederhana, maka lakukan interaksi di moment-moment tertentu yang menurut pelanggan moment itu adalah moment berharga.

Tentu pihak pengelola usaha dapat menjalin dan melakukan interaksi pada moment tersebut diawali adanya sebuah ikatan yang harmonis dan akan lebih baik lagi jika adanya satu kerjasama yang baik tercatat dan terpublish. Jika sudah ada kesepahaman yang baik dan sepakat maka lakukan sebuah hubungan yang saling menguntungkan bagi keduabelah pihak (symbiosis mutualisme).

Konteks riil pelaku UMKM bisa kerjasama dengan instansi pemerintah, instansi instansi swasta, organisasi, atau komunitas tertentu yang membutuhkan produk atau jasa layanan dari UMKM, misalnya dengan komunitas ibu-ibu arisan, komunitas pengajian, komunitas remaja masjid, karang taruna, ormas, group senam, group goes (sepeda), group vespa, instansi pemerintah (kelurahan, kecamatan, kabupaten kota, dan seterusnya).

Untuk perorangan berikan ucapan selamat ulang tahun, kirimlah kado ke pelanggannya, ada moment khitanan, pernikahan, hajatan, dan banyak lagi yang dapat dilakukan dan dikelola oleh para pelaku usaha. Adanya satu ikatan kerelasian yang terkelola dengan baik ini akan memudahkan dalam pengawasan dan pengelolaan terhadap pangsa pasar perusahaan.

Jalinan kerelasian tersebut bisa berdampak adanya perpanjangan informasi produk perusahaan ke pihak lain yang belum tersentuh oleh pihak perusahaan.

Baca Juga  Kecamatan Kesambi Kembali Raih Juara Umum Popkota 2023 Tingkat SD

Misalnya cerita lewat mulut ke mulut (word of Mouth) ini sangat membantu dalam mempromosikan produk atau jasa perusahaan.secara efektif dan efisien.
Manusia hidup di muka bumi ini tidak ada yang sempurna, pasti ada kelemahan dan kekurangannya.

Oleh karena itu menjadi dasar pemikiran bagi para pelaku usaha dalam hal ini pelaku UMKM untuk menutupi kekurangan tersebut melalui adanya kerjasama, saling membantu saling berinteraksi satu sama lain saling menguntungkan melalui satu kolaborasi yang terjalin dengan baik.

Kolaborasi yang baik adalah saling support menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai melalui kelebihan pihak lain yang tidak dimiliki pihak kita. Kolaborasi yang dilakukan pelaku UMKM di Tangerang Selatan tidak hanya ke arah konsumen (ke bawah), tetapi juga ke atas ke arah pemerintah, perbankan, perguruan tinggi, lembaga tertentu, perusahaan besar sebagai produsen barang dan atau jasa yang diperlukan oleh UMKM. Sebagai contoh kaitannya dengan kebijakan pemerintah seperti retribusi atau pajak, perijinan usaha, label halal, paten dan kebijakan lainnya yang menjadi otoritas pemerintah.

Kemudian kolaborasi dengan pihak bank kaitannya dengan kebutuhan permodalan dana baik untuk buka usaha awal atau operasional lanjutan untuk pengembangan usaha.

Kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan tenaga ahli misalnya pelatihan digital marketing, pelatihan pengelolaan keuangan, pencatatan dalam akuntansi, penegelolaan risiko, dan lain-lain.

Kolaborasi dengan perusahaan besar untuk mendapatkan bahan baku yang bagus dan harga yang kompetitif, peralatan mesin atau elktronik untuk menunjang produksi di UMKM, dan lain-lain.

Harapannya dengan adanya kolaborasi yang baik para pelaku UMKM dapat meningkatkan produktivitas usahanya sekarang dan di masa yang akan dating.
Jalinan kerelasian dan kolaborasi yang sudah baik dibangun oleh para pelaku usaha ternayata belum cukup untuk mengembangkan usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha.

Hal itu dikarenakan jika kita lihat sejatinya manusia dalam hal ini pelanggan, jelas mereka inginnya dimanja, dipermudah, aman, nyaman dan keinginan lainnya yang melebihi harapan mereka. Untuk menjaga semua itu maka pihak pengelola perlu memahami perkembangan situasi kondisi dan zaman.

Seperti era sekarang ini yang semua sendi kehidupan berbasis teknologi, maka pihak pelaku usha harus mampu menangkap fenomena sekarang ini (teknologi) sebagai peluang. Lakukan penyertaan teknologi dalam mengelola dan melayani pelanggan.

Penyertaan teknologi dalam dunia usaha sekarang menjadi sebuah keniscayaan. Penyertaan teknologi ini menjadi trend dan booming, karena memang sekarang ini zamannya teknologi 4.0. Ini artrinya bahwa ujung pangkalnya bahwa hampir setiap individu sudah menggunakan teknologi untuk berkomunikasi, bertansaksi maupun berinteraksi lainnya.

Para pelaku usaha yang tergabung dalam UMKM sudah saatnya update dengan penyertaan teknologi dalam menunjang perkembangan dan meningkatkan produktivitas usaha. Dalam prakteknya di lapangan, ternayata penyertaan teknologi saja tidak cukup, perlu didukung dengan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penggunaan teknologi dan mengembangkan sebuah ide untuk berinovasi, dan berkreasi.

Baca Juga  Momentum Ramadhan, SDN Pegambiran 1, Komite dan Orang Tua Siswa Pererat Tali Silaturahmi

Sebuah perilaku positif yang merupakan oleh-oleh pada masa puncaknya Pandemi Covid 19 di tahun 2020-2021 yaitu adanya sebuah kebiasaan dari tuntutan kebutuhan dalam menggunakan teknologi terutama dalam berkomunikasi, transaksi dan berinteraksi terutama bagi para pelaku UMKM membawa keberkahan dalam membangkikan kembali UMKM yang nyaris mati tidak mampu beroperasi. Hasil Survey menunjukan bahwa jumlah pelaku UMKM di Tangerang Selatan sebanyak 122 UMKM terdiri dari 73,8% jenis kelamin laki-laki, dan 26,2% jenis kelamin perempuan.

Hal ini menunjukan bahwa pelaku UMKM yang aktif dan produktif menggunakan sosial media adalah laki-laki dan perempuan yang bertindak menyiapkan produknya. Data tersebut diperkuat juga dengan tingkat pendidikan para pelaku UMKM mayoritas lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat) sebanyak lebih dari 50 %.

Ini menunjukan bahwa lulusan SMA sederajat dan di bawahnya banyak memilih di sektor informal seperti pedagang kaki lima sebagai sumber pendapatan mereka.

Di sisi lain jika dilihat dari kemitraan para pelaku UMKM bermitra dengan kedua aplikasi Gofood dan Grabfood melalui sosial media sebanyak 61,5%. Ini menunjukan bahwa para pelaku UMKM berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatannya dari usahanya yang mereka jalankan.

Peran media sosial saat ini menjadi sangat penting dan dilakukan oleh sebagaian besar perusahaan terutama para pelaku UMKM, tentu saja untuk meningkatkan brand perusahaan, faktanya hampir semua kategori demografis dari berbagai usia, pekerjaan, hobi, dan ketertarikan dapat dijangkau di media sosial.

Penggunaan media sosial terutama dalam memasarkan produk UMKM untuk meningkatkan pendapatan, para pelaku UMKM banyak yang memanfaatkan berbagai sosial media, seperti: Youtube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp, Email, dan media lain sesuai target pasarnya.

Banyak fitur-fitur media sosial dan komersil seperti Instagram Shopping menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku UMKM yang ingin menjangkau pasar sasarannya.

Informasi menarik yang dilansir dari We are Social (2021), sebuah Agency Digital Marketing di Amerika, menyebutkan bahwa terdapat 5 (lima) besar media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia per-Januari 2021 adalah yang menggunakan Youtube sebanyak 93,8%, yang menggunakan WhatsApp sebanyak (87,7%), yang menggunakan Instagram sebanyak 86,6%, yang menggunakan Facebook sebanyak 85,5%, dan yang menggunakan Twitter sebanyak 63,6%. Informasi ini ternyata ada kesamaan juga di wilayah Kota Tangerang Selatan-Banten.

Jika kita amati pengguna sosial media Youtube yang paling dominan digunakan, hal ini karena lebih menarik, informasi yang disampaikan berupa video bukan sekedar deskripsi kalimat.

Baca Juga  Semarak HUT SMAN 7 Cirebon Ke-31, Kepala KCD X Jabar Apresiasi Kepemimpinan Ety Nur Rochaeni

Fakta empiris ini memberikan sebuah gambaran yang jelas bahwa sosial media menajdi sangat penting di era sekarang ini dalam membantu mengembangkan UMKM khususnya untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan usaha mereka.

Sisi lain jika kita lihat lebih detail lagi bahwa di dalam sosial media untuk digunakan sebagai sarana marketing UMKM ada yang disebut dengan Pay Per Click (PPC) yaitu salah satu metode beriklan di internet yang paling popular di mana si pengiklan (advertiser) hanya membayar jika ada yang klik iklannya. Kemudia selain PPC, ada juga yang disebut Pay Per Impression, yaitu bayar iklan per-kemunculan biasanya per 1,000 kali kemunculan, dan masih banyak lagi metode lainnya dalam rangka memasarkan produk UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.

Berbagai fenomena di atas memberikan informasi kepada kita bahwa suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita harus update dengan teknologi, update dengan aplikasi di dalam teknologi, update fitur-fitur yang paling menarik dan paling efektif dan efisien dalam pengembangan UMKM, bahkan untuk kegiatan lainnya karena hampir semua sendi kehidupan sudah ada keterkaitan dengan teknologi..

Di sisi lain ada satu hal yang tidak boleh terlupakan yaitu update teknologi itu penting, tapi juga harus bijak terutama dalam menjalankan usaha. Etika bisnis tetap diutamakan, pertimbangan penggunaan teknologi dengan waktu yang digunakan, dengan siapa kita berkomunikasi, dan juga dalam periode tertentu diperlukan adanya tatap muka langsung dengan konsumennya seperti adanya event tertentu agar terjalin sebuah hubungan yang harmonis, terbuka, dan saling percaya.

Ringkasan dari paparan diatas adalah di era sekarang ini para pelaku usaha khususnya UMKM harus melakukan K3-T (Kerelasian, Kolaborasi dan Ke-Update-an Teknologi). Hubungan yang terjalin dengan baik melalui pengelolaan Kerelasian pelanggan, Kolaborasi yang diperkuat dengan Ke-update an Teknologi melalui aplikasi yang baru, ini merupakan sebuah terobosan untuk menciptakan situasi win-win solution, yaitu dari sisi konsumen semakin di manjakan oleh pelaku usaha tanpa harus direpotkan dengan jarak, waktu, cara pembaayaran, keamanan dan kenyamanan barang yang dibelinya, dalam sebuah ikatan yang jelas terkelola dan terpantau oleh keduabelah pihak.

Dari sisi pelaku usaha semakin diuntungkan mendapatkan pelanggan loyal yang tetap menjalin hubungan memalui pembelian produk atau jasa yang ditawarkannya. Secara makro ekonomi jika para pelaku UMKM ini sudah aktif dan produktif, maka secara agregat akan memberikan sumbangsih terhadap tingkat pendapatan masyarakat dan adanya pergerakan positif dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di wilayah Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Insya Allah (GSA-Udin Ahidin)

Penulis : Udin Ahidin

Dosen Pascasarjana
Universitas Pamulang Kota Tangerang Selatan-Banten

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *