Ciptakan Taman Tematik, SDN Karya Mulya 2 Wujudkan Sekolah Sahabat Alam
CIREBONWARTANEWS.COM, Cirebon – Dalam rangka mewujudkan visi misi sebagai Sekolah sahabat alam, SDN Karya Mulya 2 menciptakan dan membuat taman tematik. Hal tersebut disampaikan Dewi Pujiati, Kepala SDN Karya Mulya 2, Jl. Sekar Kemuning, Karya Mulya, Kesambi, Kota Cirebon , Senin (2/10/23).
“Alhamdulillah, untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, taman Tematik ini kami resmikan pada tanggal 19 Agustus lalu,” kata Dewi.
Adapun hal yang melatarbelakangi pembuatan taman tersebut, sambung Dewi, salah satunya karena dirinya merasa tertantang untuk memaksimalkan kondisi luas lahan yang dimilik SDN Karya Mulya 2. Sehingga, dapat dijadikan suatu hal yang memiliki nilai positif.
“Beberapa tanah yang masih belum tergarap maksimal itu menjadi peluang, atau challenge tersendiri bagi kami untuk bisa dimanfaatkan lebih baik, yang nantinya akan digunakan sebagai sumber belajar buat anak-anak,” jelasnya.
Adapun tujuan lainnya dari adanya taman tematik, juga untuk meningkatkan sinergitas atau kolaborasi yang apik antara pihaknya dengan stakeholder terkait.
“Kami mencoba memaksimalkan kerjasama Sekolah dengan pihak luar, dimana outputnya yang nanti taman ini untuk digunakan sebagai tempat sumber laboratorium alam bagi anak-anak di dalam mendapatkan pengetahuannya dan proses belajarnya,” tandasnya.
Disampaikan lebih lanjut, laboratorium alam ini akan digunakan secara kreatif oleh Guru di dalam menunjang proses belajar untuk kemaksimalan pengetahuan dan juga karakter baik yang akan bisa didapatkan oleh peserta didik.
Sementara untuk jenis tanaman yang ada di taman tematik tersebut tak dibatasi. Hal tersebut dianggapnya sebagai pembelajaran dalam meningkatkan proses kreatifitas anak.
“Sengaja kami tidak batasi konsepnya, karena itu berdasarkan kreativitas dari tiap Guru, Wali kelas bekerja sama dengan Komite rumpun kelas,” ujarnya
Seperti halnya, kelas 1 dinamakan Taman Pelangi, sehingga ada hal-hal yang penuh warna. Konsep kelas 6 lebih fokus pada tanaman-tanaman Toga (tanaman obat keluarga) atau Taman edukasi.
“Nah sedangkan untuk kelas 5 sendiri, itu fokusnya taman laboratorium, untuk penyiapan para siswa supaya bisa berkontribusi untuk sekolah Adiwiyata sekolah yang istilahnya punya kebiasaan baik peduli terhadap lingkungan, sehingga dinamakan Taman Pandawa Lima,” sebut Dewi.
Sementara konsep kelas 3, sambungnya, sebuah taman yang diberi nama taman Dekat Kedaton.
“Dimana tanamannya umum lebih ke arah seperti sebuah taman,” ucapnya.
Sedangkan konsep kelas 4 sama dengan kelas 2, yakni, memiliki konsep sayuran-sayuran, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar anak-anak pada saat-saat pelajaran-pelajaran yang terkait di dalamnya.
Untuk memaksimalkan dalam hal perawatan, imbuhnya, taman Tematik sendiri tidak lepas dengan kebutuhan sumur. Oleh sebab itu sebelum adanya taman tematik dari mulai tahun 2022, dengan berbagai tahapan dan usaha dilakukan pihaknya, yaitu, dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada.
“Alhamdulillah tahun ini dapat terwujud. Sehingga dapat lebih maksimal dalam hal perawatannya,” syukurnya.
Dengan adanya taman tersebut, Dewi berharap akan menjadi sumber kegembiraan,kebahagiaan serta sumber yang menyenangkan bagi anak-anak peserta didik.
“Sehingga kalau anak-anak sudah merasa senang sudah merasa gembira ketika di sekolah, dia bisa bertumbuh dengan baik dan bisa tercipta prestasi-prestasi yang lebih luar biasa dari perasaan bahagianya tersebut,” harapnya. (Cepy)